TEAM PIBER SWIMMING CLUB BREBES

Team PIBER Swimming Club Brebes, Atlet Renang PIBER SC yang merupakan calon atlet-atlet berprestasi sebagai bibit-bibit atlet berprestasi untuk Kabupaten Brebes.

TEAM PIBER SWIMMING CLUB BREBES DAN FAMILY

Team PIBER Swimming Club Brebes, saat mengikuti latihan rutin bersama orang tua pendamping.

TEAM PIBER SWIMMING CLUB BREBES

Team PIBER Swimming Club Brebes saat mengikuti Kejuaran POPDA PROPINSI JAWA TENGAH 2015 dan Kejuaraan O2SN Kabupaten Brebes 2015.

TEAM PIBER SWIMMING CLUB BREBES

Team PIBER Swimming Club Brebes dan Saat mengikuti Kejuaraan POPDA Kabupaten dan O2SN Kabupaten 2015.

PELATIH PIBER SWIMMING CLUB BREBES

Bambang Suharto, SE selaku pelatih dan juga pengurus PRSI Pengda Jawa Tengah saat memberikan pengarahan kepada Team PIBER Swimming Club Brebes.

Translate

Showing posts with label Teknik berenang. Show all posts
Showing posts with label Teknik berenang. Show all posts

Friday, June 2, 2023

BREAST STROKE

The breaststroke is a popular swimming stroke that requires a combination of coordination, strength, and technique. To perform the best breaststroke, here are some key elements to focus on :

1.  Body Position : Start in a horizontal position with your body parallel to the water's surface. Keep your head aligned with your spine, looking forward, and avoid lifting it too high or too low.

2.  Arm Movement : Begin with your arms extended forward, then pull them simultaneously in a sweeping motion outward and around until your hands meet in front of your chest. Keep your elbows slightly bent during the pull, and maintain a steady and controlled movement. As your hands meet, extend your arms forward again to complete the stroke.

3.  Leg Kick : The breaststroke kick is characterized by a frog-like motion. Bend your knees and bring your heels toward your buttocks. Simultaneously, whip your legs out and around, keeping your feet flexed. As your legs reach their widest point, kick them forcefully backward, propelling yourself forward. Finish the kick by bringing your legs back together before starting the next cycle.

4. Timing and Rhythm : Achieving proper timing between your arm pull, leg kick, and breathing is crucial in the breaststroke. Coordinate your movements so that your arms and legs work together in a continuous and flowing motion. Take a breath during the arm recovery phase, as your hands are reaching forward.

5.  Breathing : In the breaststroke, breathing occurs during the arm recovery phase. Lift your head above the water as your hands reach forward, and take a breath. Keep your head low during the arm pull and leg kick phases to minimize drag and maintain your body's streamline position.

6.  Glide : After completing each arm pull and leg kick, take a moment to glide through the water. Extend your body forward with your arms fully stretched and your legs together. The glide allows you to conserve energy and maximize your propulsion.

7. Practice and Conditioning : Regular practice and conditioning exercises targeting the breaststroke will help improve your technique, strength, and endurance. Focus on drills that isolate specific aspects of the stroke, such as arm pulls, leg kicks, and timing.

Working with a swim coach or instructor can provide valuable feedback and guidance to help you refine your breaststroke technique. Remember to be patient and consistent in your practice, as mastering the breaststroke takes time and dedication.


BUTTERFLY STROKE

The butterfly stroke, also known as the fly, is a challenging swimming stroke that requires a combination of power, coordination, and technique. There are several key elements to consider when performing the butterfly stroke effectively. Here are some tips to help you achieve the best butterfly stroke :




1.  Body Position : Maintain a horizontal body position with your hips and legs close to the water's surface. This will reduce drag and increase your efficiency in the water.

2.  Arm Movement : Begin with your arms extended in front of you, then simultaneously pull both arms back through the water in a semicircular motion. Keep your elbows high and your palms facing outward as you push the water behind you. Finish the arm pull by exiting the water with your hands near your thighs, ready to begin the next stroke.

3. Breathing : Timing is crucial when it comes to breathing in the butterfly stroke. Take a breath at the beginning of each arm pull, as your hands exit the water. Tilt your head to the side, just enough to clear your mouth and nose from the water, and quickly inhale. Exhale as your face returns to the water during the arm recovery phase.

4. Leg Kick : The butterfly kick is known for its dolphin-like undulation. Bend your knees slightly, and perform a simultaneous up-and-down motion with both legs. Generate power from your hips, and ensure your kick originates from your core. The kick should be quick and snappy, propelling you forward while keeping your body in a horizontal position.

5. Timing and Rhythm : It's important to maintain a smooth and continuous rhythm throughout the stroke. Coordinate the movement of your arms, legs, and breathing to create a harmonious and efficient stroke cycle.

6.  Practice and Conditioning : The butterfly stroke requires a strong upper body, core, and leg muscles. Regular practice, conditioning exercises, and drills specifically targeting the butterfly stroke will help you improve your technique and build the necessary strength.

Remember, mastering the butterfly stroke takes time and practice. It can be helpful to work with a qualified swim coach who can provide personalized guidance and feedback to help you refine your technique.

Friday, May 7, 2021

LATIHAN - PIBER SWIMMING CLUB


 

Sunday, July 22, 2012

TEKNIK RENANG


Untuk anda yang ingin belajar Teknik Renang atau Cara Renang maupun Teknik Renang Gaya Bebas,Gaya Dada,Gaya Kupu Kupu serta Gaya Katak tentunya harus tau teknik dasar. Nah kali ini PIBER SC akan mengulas tentang Teknik Renang merupakan Informasi Terbaru yang kami tulis ini adalah Teknik Renang dasar untuk anda sebagai referensi anda untuk belajar Renang bagi pemula. Oke langsung saja baca artikel Teknik Renang di bawah ini.


Agar bisa menmemperoleh manfaat renang, hendaklah berenang dengan benar. Kalau hanya bermain-main dengan air memang menyenangkan, tetapi hal ini hanya melibatkan aktivitas fisik yang sangat rendah.



Dianjurkan dengan bantuan instruktur renang yang berpengalaman, sebaiknya berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter spesialis kesehatan olahraga (SpKO) atau spesialis rehabilitasi medik (SpRM) terlebih yang bermasalah kesehatan.



Perhatikan pula keamanan tempat renang (cthnya : water boom) demi kesehatan karena pada orang tertentu kejadian sakit akan lebih sering bila berenang. Perhatikan juga kualitas air misalnya: kejernihan, derajat-keasaman (pH) bahkan polusi, yang bisa saja dapat mengganggu kesehatan.


Mulailah dengan melakukan pemanasan dan peregangan terlebih dahulu, agar tubuh siap-gerak. Pemanasan akan membuat suhu tubuh dan detak jantung meningkat perlahan-lahan. Lakukan pemanasan dengan berjalan-jalan sekitar kolam renang selama 10 menit, lalu, regangkan sedikitnya 15 kali hitungan setiap otot. Peregangan salah satu upaya menghindari kram.



Lakukan pemanasan dan peregangan selama 5-10 menit di water boom, lalu teruskan dengan berenang selama 20-40 menit tanpa henti. Jika memulai berenang sebagai program kebugaran, lakukanlah bertahap. Jangan langsung berenang selama 30 menit tanpa jeda, misalnya. Mulailah dengan satu putaran menyeberangi kolam, lalu istirahatlah selama 30 detik. Setelah beberapa minggu, latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya, berganti-ganti gaya renang supaya semua otot terlatih.



Kemudian akhiri dengan pendinginan, yaitu renang perlahan-lahan selama 5 menit. Tutup latihan dengan minuman kesukaan, misal segelas susu Bear Brand atau Milo. Lakukan hal ini setelah setengah jam usai berenang. Dengan minum Bear Brand atau Milo, energi dan vitalitas akan kembali.



Berenang selama 3-5 kali seminggu serupa manfaat olahraga aerobik yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru.



Buatlah acara renang untuk bersenang-senang misalnya dengan bergabung dengan klub penggemar renang untuk memperoleh variasi latihan.



Bila mengajak anak berenang ketika harus ditinggal mintalah guard mengawasinya atau ajak main bersama menikmati luncuran-air atau main bola bersama

PENANGANAN KRAM SAAT DI KOLAM


PIBER SC : Dalam olah raga renang, sering kita mengalami kejang otot atau yang sering kita sebut kram(cramp). Oleh sebab itu pengetahuan tentang prinsip penanganan kram adalah wajib bagi seorang perenang, karena masih sering kita jumpai kesalahan dalam penanganannya.
Apakah itu kram ?
Kram adalah kejang (spasm) otot yang bersifat mendadak dan terasa sangat sakit. Kram dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain :
  • Otot yang kelelahan
  • Penggunaan otot yang berlebihan
  • Kurangnya elektrolit tubuh (Ca dan K) karena keluar melalui keringat
  • Penumpukan asam laktat ( hasil metabolisme di otot)
  • Terganggunya oksigenisasi jaringan otot
  • Terganggunya sirkulasi darah ke jaringan otot
Pada perenang kram sering terjadi di :
  • Otot tungkai bawah bagian belakang (otot betis)
  • Otot punggung kaki –> biasanya terjadi karena gerakan yang tidak sempurna saat renang menggunakan fin (sepatu katak)
  • Otot tungkai atas (paha) bagian depan maupun belakang.
Penanganan
Prinsip dasar penanganan kram adalah meregangkan otot berlawanan dengan arah kejang. Ditambah dengan pijatan pada otot yang kram untuk membantu pelemasan otot sehingga sirkulasi oksigen, elektrolit dan zat metabolik menjadi lancar.
Peregangan otot yang kram dilakukan secara perlahan, jika sakit jangan di kendurkan tapi pertahankan posisi. Jika nyeri hilang tambah lagi peregangannya. Lakukan sampai nyeri hilang.
Contoh posisi penanganan :
  • Otot betis : luruskan lutut , tekan telapak kaki ke arah punggung kaki. Lakukan pemijatan pada otot betis
  • Otot punggung kaki : tekan punggung kaki dan jari kaki ke arah telapak kaki (sehingga seperti penari balet). Lakukan pemijatan pada otot punggung kaki
  • Otot Paha belakang : luruskan lutut, angkat tungkai bawah dan lakukan pemijatan
  • Otot paha depan : tekuk lutut dan lakukan pemijatan
Pencegahan
  • Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum memulai olah raga
  • Tidur cukup
  • Cukup minum sebelum, saat dan setelah olah raga, jika perlu yang mengandung elektrolit (mis. oralit)

TEKNIK RENANG GAYA DADA

PIBER SC : Gaya dada adalah gaya renang tradisional yang paling populer, terutama bagi yang ingin memperoleh kebugaran. Diantara empat gayagaya dada paling pelan tapi tidak berarti tidak punya tenaga dan kecepatan.

GAYA DADA UNTUK PEMULA
Tahap 1
Hal yang paling penting dalam gaya dada adalah bagaimana menjaga posisi badan di permukaan air.
Bahu kamu perlu lurus dan pinggul juga harus rata di alam air.
Sekarang, coba gerakan kaki dan lutut kamu seperti katak – biasanya hal ini memang sulit, tapi cobalah terus dengan banyak berlatih.

Gaya dada adalah satu-satunya gaya yg menggunakan gerakan tersebut dan memiliki tingkat kesulitan ketika melakukan gerakan kedua kaki yang sama pada saat yang bersamaan.

Hal-hal yang dapat membantu agar kedua kakimu sinkron adalah:
-          rapatkan lutut kamu dan angkat kaki kamu sampai naik ke atas.
-          putar keluar kaki kamu sehingga kamu dapat mendorong kebelakang dengan telapak kaki.
-          gerakan kaki keluar dan kembali masuk, sampai bertemu kembali.
-          luruskan kaki dengan lutut rapat.
-          kamu dapat mencobanya di tepi kolam dengan kaki menggatung di air.

Alternatifnya kamu dapat menggunakan papan peluncur dengan kaki lurus ke belakang.

Tahap 2
Ambil tarikan panjang diantara setiap tarikan tangan.
Pastikan kamu selalu dapat melihat tanganmu
Mulailah dengan tarik lurus lengan ke depan, tepat dibawah permukaan air.
Lalu tekan kedua tanan keluar dan putar satu putaran penuh, pastikan tangan kamu tetap berada di depan bahu.
Tarik lurus ke depan kembali setelah tarikan tangan selesai.
Lengan dan kaki kamu harus tetap selalu berada dibawah air, jangan membuat percikan air sama sekali.

Tahap 3
Bernafaslah ketika putaran tangan selesai, keluarkan mukamu dari air.
Masukkan kembali muka kamu selagi kamu menarik lengan kamu ke depan untuk memulai putaran berikutnya.

Tahap 4
Tahap terakhir adalah melakukan gerakan tangan dan kaki secara bersamaan:
-          tarik kedua tangan dan bernafaslah.
-          tendang kaki kamu
-          luruskan kaki dengan tubuh kamu di dalam air.
-          ulangi kembali

GAYA DADA UNTUK INTERMEDIATE
Untuk meningkatkan kecepatan didalam air, maka posisi badan dan tenaga memiliki peran penting.

Tahap1
Gaya dada bukanlah gaya yang meluncur lebih kencang, jadi penting untuk selalu mempertahankan posisi badan sepanjang waktu.
Tarik lurus pada setiap akhir putaran, gerakan dan pastikan lengan kamu saling berdekatan, lutut kamu rapat dengan muka berada dalam air.

Tahap2
Untuk latihan gaya dada dengan benar, badan harus terangkat dan jatuh kedepan.
Latihlah mengangkat bahu kamu dan dada selagi tarikan tangan,  sehingga bahu kamu bener-benar berada diatas air.
Kamu juga bisa mengangkat pinggul kamu dan jatuh perlahan selagi kaki menendang kebawah kedalam air dan kaki lurus rata.

Tahap 3
Ketika kaki di tekuk, usahakan lutut kamu tetap dibelakang tubuh kamu, dan jaga telapak kaki agak terpisah seperti kamu mengangkat kaki keatas
Bagian dari gerakan kaki ini disebut recovery karena berupa persiapan kaki untuk menendang lagi.

Tahap 4
Tekuk siku dan jaga agar dekat dengan permukaan air, sebagaimana kamu memulai putaran tarikan.
Lalu selagi kamu menyelesaikan putaran, dekatkan siku ke dada kamu. Ini untuk memastikan tangan kamu menarik menuju ke arah kaki dan membuat tarikan kamu menjadi lebih kuat.
Kini usahakan berenang dengan muka di dalam air. Bernafaslah cepat sebelum kamu mengangkat kepala . Ambillah nafas setiap kali putaran dengan kepala terangkat secara natural dan tangan menarik kebelakang.

TEKNIK DASAR GAYA PUNGGUNG


PIBER SC : Gaya punggung atau backstroke diajurkan diberikan pada perenang pemula setelah mengenal gaya bebas. Alasannya, karena sikap tubuh maupun lingkup gerak gaya tidak terlalu jauh berbeda dengan gayabebas, yang menjadi dasar gerakan gaya lainnya.Seperti nama asingnya, back Crawl, gaya punggung adalah gaya bebas yang dilakukan dengan sikap terbalik. Gaya punggung juga mengenal tahap-tahap atau atau bagian yang memerlukan perhatian dalam upaya memantapkan rangkaian yang diperlukan.




Posisi tubuh
Posisi tubuh atau sikap tubuh pada  permukaan air gaya punggung adalah hidrodinamis atau streamline. Dengan kata lain, sikap tubuh yang hidrodinamis ini adalah sikap tubuh berada di atas permukaan air yang hampir sejalan dengan permukaan air. Sikap tubuh yang sejajar dengan permukaan air ini diperngaruhi oleh fungsi kaki yang efektif. 
Posisi kepala pada gaya punggung pada dasarnya mengambil sikap tidur, sebagaimana posisi seseorang yang sedang tidur. Lakukan dengan sikap serileks mungkin, seolah sedang tidur dimana kepala mendapat bantal yang sangat tipis, sehingga sudut pandang yang dibentuk maksimal 45 derajat.
Posisi tubuh perenang gaya punggung seperti ini memungkinkan perenang berputar pada garus tubuh (garis pusat) sesuai dengan tuntutan dan gerak yang diinginkan oleh seorang perenang gayapunggung.

Gerakan kaki
Pada prinsipnya gerakan kaki sama seperti gerakan kaki gaya bebas. Tapi lantaran posisi tubuh yang terbalik, maka tekanan yang dilakukan menjadi berbeda.
Sumber gerak dari gerakan kaki juga dilakukan dari pangkal paha. Jangan sekali-kali membiasakan melakukan gerakan yang bersumber dari kaki bagian bawah. Sebab akibatnya sudut yang dibentuk bagian lutut menjadi berlebihan dan ini sering menghambat kelancaran gerak.
Karena posisinya yang terbalik dengan gaya bebas, maka gerak kaki juga hampir sebaliknya dengan gaya bebas, terutama menyangkut tekanan yang dilakukan dalam mendorong tubuh untuk bergerak maju.
Dorongan kaki yang maksimal merupakan hasil hentakan punggung kaki. Hentakan ini timbul karena pangkal paha dan kaki bawah secara beruntun dan bertahap turun untuk melakukan rangkaian gerak berikutnya dengan hentakan atau menendang. Pada gaya punggung, gerakan ini harus lebih diperhatikan.
Untuk melakukan gerak kaki ke bawah, ketika dimana kaki bagian bawah melakukan gerakan menurun, tidak menarik lutut hingga membengkok ke atas permukaan air. Akan tetapi lakukan gerakan ini karena pangkal paha turun dan diikuti menurunnya kaki bagian bawah. Sebelum melakukan ancang-ancang untuk melalukan hentakan.
Irama gerak kaki gaya punggung untuk jarak 200 meter akan lebih dalam dibanding jarak 100 meter. Sebagai patokan, ketika tungkai kaki bagian bawah turun, maka jarak dari permukaan air berkisar antara 30-40 cm.
Daya lentur atau kelenturan pergerlangan kaki, sangat menetukan kualitas dorong bagi tubuh perenang.

Beberapa bentuk latihan.
1.       Di kolam dangkal: membelakangi dinding. Kedua tangan memegang dinding atau parit kolam untuk mengambil posisi telentang. Lakukakan gerakan kaki naik turun, dengan irama gerak lurus dan sumber tenaga berada pada pangkal paha.
2.       Di kolam dalam: menggunakan papan latihan yang dipegang lurus di atas kepala. Kalau sudah mampu, secara bertahap melepaskan papan latihan. Sebagai pengganti bisa dengan kedua ibu jari saling berkaitan. Kepala hrus tetap lurus, dan usahakan lengan tidak menjadi kendor yang berakibat posisi tubuh tidak streamline lagi.
3.       Untuk menghindari kemungkinan menurunnya pinggul dan posisi tubuh yang kuran streamline dari tubuh, dapat dilakukan pada saat kedua lengan lurus di atas kepala. Lakukan dengan melilitkan kedua lengan itu dengan posisi telapak tangan saling berhadapan dan berkaitan.

Pernafasan
Meskipun posisi gaya ini memungkinkan untuk mengambil udara dari atas pernukaan air setiap saat, tetapi cara bernafas perlu diatur sedemikian rupa terutama untuk menghindari kemungkinan, tetapi cara bernafas perlu diatur sedemikian rupa terutama untuk menghindari kemungkinan air tersedotnya air, baik melalui hidung maupun mulut saat mengambil udara.
Sebagai patokan, irama gerak dengam mengambil udara bisa dilakukan seperti pada gaya bebas. Bedanya, pada gaya bebas menganbil udara dengan memutar kepala ke arah kanan atau kiri, maka pada gayapunggung cukup dengan melihat irama gerak tangan yaitu saat lengan melakukan recovery atau saat lengan berada di atas permukaan air hingga akan masuk ke permukaan air. Lakukan pengambilan udara melalui mulut.
Membuang sisa pembakaran dilakukan melalui hidung dan mulut, ketika lengan lainnya melakukan recovery.
Untuk pemula, bisa diberikan dengan menganjurkan ambil nafas pada saat lengan di atas permukaan air. Dan membuang sisa pembakaran ketika lengan kiri berada diatas permukaan air.
Pelatih renang Donald L.Gambril menganjurkan latihan mengatur pernafasan gaya punggung dengan hitungan 2/1 – 3/1.

Kordinasi kaki – nafas
Sepintas lalu, melakukan kordinasi antara kaki dan nafas seakan merupakan hal yang sangat sederhana dan tidak terlalu sulit dikerjakan. Kordinasi ini berpengaruh pada daya dorong tubuh saat berenang. Bagi pemula, seringkali menemukan kesulitan melakukan kordinasi gerakan kaki sambil mengambil udara di atas permukaan air. Oleh sebab itu perlu latihan secara bertahap.
Kordinasi kaki dengan nafas dapat diberikan, sementara kaki bergerak naik turun. Diajurkan menghitung irama kaki (2 pukulan kaki, 4 pukulan, 6 pukulan ?) sesuai permintaan dan setelah berakhir hitungan, ambil udara melalui mulut. Setelah ditahan sepanjang hitungan, buang sisa permbakaran melalui hidung pula.

Rotasi tangan
Melihat gerak rotasi tangan pada gaya punggung, terdiri dari beberapa fase:
1.       fase masuknya tangan ke permukaan air.
1.1.    Fase saat masuknya tangan ke permukaan air, patokannya adalah perpanjangan garus bahu dan masuk permukaan air dengan kelingking dan telapak tangan menghadap ke luar.
1.2.        Fase ini dilakukan segera setelah berakhirnya fase istirahat, dimulai dengan masuknya tangan ke permukaan air melalui kelingking dan telapak tangan menghadap keluar. Kedalaman masuknya tangan di bawah permukaan air akan banyak tergantung dari daya lentuk atau kelentukan bagian tubuh yang bersangkutan.
1.3.       untuk mencapai kedalaman tangan setelah melakukan fase masuknya tangan ke permukaan air, pada akhir putaran lengan hendaknya dilakukan atau dibantu dengan rotasi tubuh yang berputar pada porosnya. Bila lengan kanan yang berputar, maka akhir dari putaran itu dibantu dengan royasi tubuh dengan mengangkat bahu kiri hingga keluar permukaan air, sebagai akibatnya lengan yang masuk akan terdorong lebih dalam. Cara yang sama bisal dilakukan untuk lengan lainnya dengan rangkaian gerak yang berbeda dengan uraian tadi.
1.4.    Fase masuknya tangan ke permukaan air, berakhir sebelum fase menangkap akan dimulai dan patokan kedalaman bisa berkisar antara 25-35 cm dari permukaan air.

Beberapa kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan fase ini adalah:
1.       Masuknya tangan ke permukaan air terlalu lebar dan keluar terlalu jauh dari garis perpanjangan bahu tangan.
2.       Masuknya tangan terlalu ke dalam hingga menyilang di atas kepala,
3.       Masuk permukaan air dengan dimulai oleh punggung tangan.

2.       Fase Menangkap
Fase ini dikerjakan pada ke dalaman tangan di bawah permukaan air antara 25-35cm, setelah berakhirnya fase masuknya tangan di permukaan air. Sudut yang dibentuk pada sikut sekitar 60 derajat.

3.       Fase menarik
Fase menarik dilakukan dengan telapak tangan dan tungkai tangan bagian bawah bergerak lebih dahulu. Saat melakukan gerakan ini perlu diperhatikan posisi telapak tangan pada posisi menyapu (telapak tangan tidak datar mendorong, melainkan sedikit miring agar tekanan). Akhir gerakan menyapu ini, hendaknya membentuk sudut pada sikut antara 90 derajat hingga 100 derajat. Sebagai patokan agar ujung-ujung jari berada di bawah permukaan pada kedalaman 7-10 cm dari permukaan air.
Pada tarikan yang dikerjakan adalah “s”, saat melakukan fase menarik hendaknya dapat dihindarkan sikut tidak lebih dahulu ditarik sehingga menimbulkan gerakan “drops elbow”. Fase menarik atau sapuan ke dalam dapat digunakan patokan dengan ujung jari berakhir kira-kira sedikit di bawah garis bahu ke arah melebar.

Pada fase ini hindarkan melakukan gerakan dengan posisi lengan terlalu lurus ataupun posisi lengan yang terlalu dekat dengan tubuh.

4.       Fase menekan
Fase ini adalah suatu fase dimana tangan melakukan dorongan atau tekanan akhir. Saat melakukan dorongan akhir, telapak tangan menghadap ke depan dengan arah sejajar dengan pandangan tubuh dan menghadap ke arah bawah tubuh.
Posisi ini bisa membantu akselerasi lengan di saat melakukan fase menekan, sehingga bahu yang berlawanan dengan tangan yang melakukan tekanan terangkat naik.
Fase yang satu ini dimulai dari bawah bagian bahu hingga berakhir pada kedalaman sekitar 20-30 cm dari permukaan air. Akhir dari fase ini hendaknya dilakukan dengan seluruh bagian lengan, dan diakhiri hentakan telapak tangan.


5.       Fase istirahat
Fase ini dimulai setelah telapak tangan melakukan akhir dari fase menekan dan akibat dari hentakan telapak tangan. Ibu jari akan keluar dari permukaan air lebih dahulu. Akhir dari fase istirakat ini adalah saat kelingking akan mulai melakukan atau mengerjakan masuknya tangan ke permukaan air.

6.       Fase kordinasi tangan kanan – kiri
Meskipun kordinasi tangan kanan dan kiri cukup terlatih melakuka rotasi lengan secara bergantian.  Pelatih harus memberikan petunjuk yang menyangkut kordinasi kedua lengan secara bergantian.
Patokan yang digunakan untuk kordinasi tangan kanan dan kiri bisa dilakukan ketika kelingking salah satu tangan masuk ke permukaan air dan bergerak masuk lebih dalam. Maka saat ini pula ibu jari tangan yang lainnya ke luar dari permukaan air untuk mengerjakan fase istirahat.

7.       kordinasi nafas – tangan
kordinasi nafas dan tangan bagi pemula agak sulit dilatih. Oleh sebab itu mereka sangat membutuhkan latihan berulang-ulang sehingga terlatih dan berikutnya bergerak secara otomatis.

Beberapa bentuk latihan kordinasi
7.1. Melakukan catch-up gaya punggung, salah satu lengen berada di samping tubuh dan satu lengan lainnya melakukan rotasi. Kerjakan saat lengan mengambil fase istirahat, ambil udara melalui mulut dan tahan beberapa saat ketika lengan mengerjakan fase masuknya tangan ke dalam permukaan air. Lanjutkan membuang sisa pembakaran melalui hidung saat lengan mulai melakukan sapuan atau fase dorongan akhir yang berakhir di bawah pinggul. Cara yang sama bisa dikerjakan untuk lengan lainnya.

7.2. Irama pernafasan dengan hypoxic 5/1 atau 7/1 bisa dilakuakn sebagai bentuk latihan kordinasi nafas dengan tangan.

8. kordinasi kaki-nafas-tangan.
Gaya punggung adalah gaya renang yang mengkordinasikan kaki-nafas, dan tangan. Untuk menguasai rangkaian gerak keseluruhan, diperlukan latihan bagian hingga gerak menjadi otomatis dan melakukannya dengan benar.

Beberapa macam bentuk latihan catch-up atau gaya, bisa digunakan sebagai alternatif perbaikan gerak gaya dalam mencapai prestasi maksimal.